Mungkin kamu sudah tau bedanya beberapa finishing leather kulit, dan juga jenis kulit yang sering dipakai leather goods, tapi sudah tahukan kamu mengenai proses pembuatannya dari awal hingga akhir?
Dengan mengetahuinya, kamu akan lebih mengerti apa saja yang mempengaruhi kualitas sebuah leather, dan alasan di balik harga yang dicantumkan.
Contents
1. Persiapan
Setelah kulit diambil dari hewan, kulit tersebut akan melalui proses persiapan untuk pengiriman. Karena kadang waktu pengiriman cukup lama.
Kulit ini akan disimpan di tempat yang dingin, dan garam diaplikasikan pada bagian dagingnya agar dapat bertahan lebih lama hingga sampai di tempat penyamakan (tannery).
Sebelum produksi dimulai, kulit akan melalui quality control dan dipisahkan, lalu direndam agar kotoran dan garam yang digunakan dapat hilang.
2. Pembersihan Sisa Daging
Kulit lalu diproses menggunakan mesin untuk membersihkan sisa daging dan minyak yang masih ada. Secara tradisional, hal ini dilakukan dengan tangan menggunakan pisau besar, satu-per-satu.
Setelah itu, bulu dihilangkan dengan cara merendam kulitnya dalam campuran kalsium dan sulfur, yang akan membuat semua bulu renggang dan lebih gampang untuk dibersihkan.
3. Penyamakan
Penyamakan atau tanning adalah tahap di mana senyawa kimia (tannin) diaplikasikan pada kulit hingga mengubah sifat protein dari kulit tersebut. Hasil akhir dari penyamakan adalah “leather”.
Usainya proses ini, kulit akan dilewati sebuah mesin press untuk mengeluarkan cairan dan kelembaban apapun yang tersisa.
4. Pembelahan
Pada tahap ini, ketebalan masing-masing kulit masih tidak rata, dan oleh karena itu melalui proses splitting atau pembelahan.
Sebuah mesin pembelah akan memotong kulit secara horizontal, dan memisahkan bagian top grain, dari yang split grain.
Untuk mengetahui lebih banyak tentang bedanya kualitas pada lapisan kulit, temukan di artikel ini.
5. Pewarnaan dan Peminyakan
Sebelum diwarnai, zat asam yang sisa pada kulit akan di netralisir terlebih dahulu. Lalu, kulit akan direndam dalam berbagai pewarna untuk mendapatkan warna yang diinginkan, dan setelah itu diminyaki.
Keseluruhan proses ini bergantung pada tipe finishing kulit yang ingin diproduksi, misalnya jika yang dibuat adalah pull-up leather, lebih banyak minyak akan diaplikasikan pada kulit tersebut.
Saat semua sudah selesai, kulit akan dikeringkan dengan cara digantung, dimasukan dalam oven pengering, atau divakum.
6. Conditioning dan Finishing
Setelah dikeringkan, kulit harus dikondisi ulang agar tidak terlalu kering dan memperbaiki teksturnya. Seperti tahap yang sebelumnya, tahap ini juga sangat bergantung pada jenis kulit yang ingin dihasilkan.
Dan di tahap ini pula juga yang biasanya menghabiskan banyak waktu dan dana, serta mempengaruhi harga akhir dari kulit tersebut (untuk contoh yang baik, kamu dapat baca tentang proses pembuatan kulit shell cordovan).
Proses ini dapat melibatkan buffing, pengamplasan, pewarnaan ekstra, dan lain sebagainya.
Setelah semuanya selesai dan treatment yang diperlukan pun sudah ditambahkan, quality control sekali lagi dilakukan sebelum kulit tersebut dapat dikirim dan dijual.
Proses yang ada pada artikel ini menggunakan banyak tekonlogi modern untuk membantu penyamakan kulit, yang biasa dipakai ulah penyamak luar negeri.
Di Indonesia sendiri, masih banyak tahap dari proses penyamakan yang dilakukan secara manual tanpa mesin. Bagaimana menurut kamu perbedaan hasil produk akhir penyamak luar negeri dengan penyamak lokal?
Leave a Reply